Selasa, 27 Maret 2012

Photograph's Corner

Mau share sedikit hal dasar yang udah dipelajarin dari fotografi, walaupun bermodal kamera orang tetep lanjuuuut... ya gak? :D Oke tanpa buang-buang waktu & kata silahkan disimak.

Depth of Field
F-Stop f/5.6
Difoto ini gua nyoba ngegunain konsep "Depth of Field" atau kedalaman bidang. yaitu konsep mengatur "Aperture" atau "Focal Length" atau juga sering disebut "F-stop". yaitu bukaan diafragma yang dimanfaatin untuk ngedapetin fokus yang lebih tajam atau lebih lembut. jadi semakin kecil angka f-stop-nya semakin tajam fokusnya, kita bisa ngegunain f-number kecil untuk ngefoto satu objek yang mau difokusin seperti gambar kaktus diatas. f-stop biasa ditampilin dengan format "f/8.0","f/5.6","f/3.5",dan lain-lain. sementara untuk foto pemandangan atau area yang luas atau foto orang banyak kita bisa menggunakan bukaan diafragma yang lebih kecil atau angka f-stop yang lebih besar, sehingga fokusnya nggak cuma kesatu objek tapi lebih menyeluruh. Oh iya, perlu diketahui semakin kecil f-number nya semakin besar bukaan diafragmanya, dan semakin besar f-number nya semakin kecil bukaan diafragmanya.


Shutter Speed
Slow Shutter Speed
Higher Shutter Speed
Nah, difoto yang satu ini gua ngegunain perubahan "Shutter Speed" atau kecepatan rana, yaitu lamanya lensa membuka saat mengambil gambar. biasanya dikamera ditampilkan dengan format "1/100","1/80","1/60","0'3",dan lain-lain yang dinyatakan dalam satuan detik misalnya, 1/80 detik. kalo difoto yang si Reza itu gua ngegunain Shutter Speed yang agak besar, kalo nggak salah 1/8 detik jadi mobil-mobil dibelakangnya berbayang. Karena kalo shutter speed lebih besar kan lensa lebih lama membuka tuhh jadi cahaya lebih banyak masuk dan benda-benda bergerak akan jadi berbayang & gambar yang dihasilkan juga akan jadi lebih terang. sementara kalo shutter speed kecil misalnya 1/500,1/250,1/125,dan lain-lain itu biasa digunain untuk ngefoto objek yang bergerak supaya nggak ngeblur tapi efeknya gambar jadi lebih gelap, dan buat ngakalinnya yaitu dengan naikin ISO Speed. kalo buat Shutter Speed lebih cepat bisa dilihat difoto motor diatas. Foto itu diambil dengan teknik "Panning" yaitu ngikutin gerakan objek supaya objeknya gak ngeblur.


ISO Speed
Low ISO: ISO 100
Penggunaan Flash
Oke bahasan selanjutnya ini salah satu hal dasar paling penting yang harus diketahui dalam fotogarfi! yaitu "ISO Speed" atau kepekaan film yang akan mempengaruhi terang gelapnya suatu foto. semakin besar ISO Speednya semakin terang hasil fotonya, dan semakin kecil ISO Speednya semakin gelap hasil fotonya tapi tergantung sama kondisi pencahayaan juga ya. difoto siluet itu gua ngegunain ISO Speed yang kecil yaitu 100 sehingga foto yang dihasilkan yaitu bayangan dari objek karena sumber cahaya cuma ada dibelakang objek. sementara itu ISO Speed besar itu lebih digunain ditempat-tempat dengan sedikit sumber pencahayaan atau tempat gelap. Jadi kalo mau hasil fotonya terlihat natural tanpa flash yang harus lu lakuin yaitu memperbesar ISO-nya karena penggunaan flash bakal memberi kesan 'kurang natural' pada foto. penggunaan ISO Speed yang besar dapat dilihat difoto profil gua (narsis dikit xD) difoto itu ISO-nya ada pada settingan 6400. pilihan ISO dikamera DSLR standard itu ada dikisaran 100-6400 sementara dikamera DSLR yang high-end itu bisa sampai belasan bahkan ratusan ribu. dikamera baru Canon yaitu EOS 5D Mark III ISO-nya udah sampai 102,400. cukup buat dapet foto orang gila telanjang waktu mati lampu.

Ya untuk sekarang mungkin baru itu aja yang bisa gua jelasin. kalo ada sesuatu yang mau ditanya mungkin bisa lewat Comment, lewat email di aditdoank94@yahoo.com, FB di Ketut Sila Adi Arsana. atau Twitter di @KetutSilaaa Sekian dari gua. makasih udah nyimak dan semoga bermanfaat :D

For: SMAN 8 Tangerang

0 komentar:

Posting Komentar